Bedak Salah Satu Penyebab Kanker
Sebuah hasil riset di Inggris menunjukan penggunaan bedak tabur (talcum powder) setiap hari sebagai bentuk perawatan organ intim ternyata berbahaya. Peneliti mencatat, penggunaan bedak tabur di sekitar organ intim seminggu sekali saja, dapat meningkatkan resiko kanker rahim sekitar 24 persen.
Menurut peneliti, catatan itu memperingatkan partikel yang terdapat pada bedak tabur bisa memasuki organ tubuh lain dan memicu perkembangan sel kanker. Ironisnya, peneliti mencatat 40 persen dari perempuan menggunakan bedak jenis itu sebagai bagian dari perawatan organ intim mereka.
Sebelumnya, tim peneliti dari Harvard Medical School, Boston, AS melakukan rangkaian pengamatan terhadap resiko penggunaan bedak talek pada perempuan paruh baya yang telah memasuki masa menopause. Asumsinya, perempuan paruh baya mungkin beresiko tinggi lantaran mereka menggunakan bedak tabur dalam jangka waktu yang panjang. Hasil riset mencatat, penggunaan bedak tabur jangka panjang diketahui merupakan pemicu kanker. Pada penggunaan umum, sekali dalam seminggu, bedak talek berkaitan dengan resiko kanker pasca menopouse.
Menurut peneliti, Sekitar 600 perawat kesehatan yang menggunakan bedak taburmengidap kanker rahim. Tahun lalu, tim peneliti juga mencatat penggunaan bedak talek meningkatkan resiko kanker ovarium sekitar 40 persen. Saat itu, peneliti merekomendasikan agar penggunaan bedak tabur dihentikan.
Bedak tabur umumnya terbuat dari mineral magnesium silikat alami yang disebut hydrous. Hydrous ini kemudian dihancurkan, dikeringkan dan digiling untuk menghasilkan jutaan serbuk yang digunakan dalam produk kosmetik perempuan. Beberapa ahli mengatakan rantai kimia yang sama seperti asbes atau disebut mesothelioma dapat menyebabkan efek mematikan seperti kanker paru-paru. Partikel yang masuk melalui organ intim dan ditemukan jauh di dalam pingguk diketahui melakukan perjalanan ke paru-paru. Mereka juga bisa bertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun dan diperkirakan satu partikel talek di paru-paru, misalnya, membutuhkan delapan tahun untuk dihancurkan.
Sementara itu, hasil riset sebelumnya mencatat ada hubungan antara bedak talek dengan tumor. Ini artinya, dampak yang diakibatkan kian meningkat.